Aku hanyalah sebuah daun yang mudah layu.
Aku lahir dari sebuah ranting pohon yang
kokoh.
Yang akarnya menjulur hingga sampai ke dalam
tanah.
Aku hanya sebagai penyejuk di pagi hari
Yang menghasilkan oksigen bersih.
Tubuhku mudah gugur jika umurku sudah tua dan
berwarna kecokelatan.
Aku hanya memiliki satu cinta yang
terabaikan.
Cintaku pada embun yang rapuh.
Yang selalu kurengkuh
Aku selalu ada untuknya
Namun, ia tak pernah melihat sekelilingnya
Padahal cinta begitu dekat
Ia selalu melihat senja yang terlalu tinggi
untuk didapatkan
Untuk apa mendongak ke atas jika cinta selalu
ada di dekat kita?
Wahai, Embun
Aku memang tidak se-elok senja, namun aku
mempunyai cinta yang engkau butuhkan.
-FNS-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar