Laki-laki datang atas nama cinta. Dia bagaikan pupuk yang bertugas
menyirami bunga layu. Bunga yang tengah dirandang hama jahat. Seseorang
bernama aku sedang mengkatup hatinya serapat mungkin. Sangat kaku, tidak
bisa dibuka. Mentari pun tak sanggup melumerkan hatinya. Iya, dia yang
ditinggal oleh laki-laki bernama pedih. Laki-laki yang sangat aku
perjuangkan. Lalu, cinta datang memberikan pupuk kepada bunga yang layu.
Cinta memberikan aku sebuah kenyamanan, melupakan sejenak tentang
pedih.
Cinta begitu berbeda, dia menyuruh aku untuk membuka hati. Hati yang
terlanjur dikatup karena pedih. Perlahan-lahan aku mulai mengenal cinta,
perlahan-lahan cinta menyelusup ke ambang pintu hatinya. Cinta mengubah
aku menjadi seseorang yang lebih mudah tersenyum dalam hari-harinya.
Cinta yang membuat presepsi bahwa aku bisa melupakan pedih. Dia selalu
menyuruh aku untuk membuka hati. Cinta sudah membawa kunci, dan bersiap
masuk ke dalam ruang hati aku. Ya, perlahan-lahan si aku membuka
hatinya untuk cinta, meskipun belum selebar daun kelor.
Tapi, tiba-tiba cinta menggoreskan sebuah luka. Oh, bukan. Bukan
menggoreskan tapi, dia berubah. Cinta berubah menjadi sesosok yang jauh
dari lamunan. Dia tak pernah lagi menyuruh aku untuk membuka hati, dia
tak pernah membuat aku tersenyum lagi. Dia menghilang. Menjauh dari aku.
Kemudian, aku berpikir cinta mungkin sudah menemukan tambatan hatinya
yang lebih tepat dari aku.
Mengapa harus seperti ini? ketika aku berniat untuk membuka hati,
goresan itu kembali melukai. Melukai anatomi tubuh aku yang paling
rentan; hati. Aku pun enggan membuka hati, daun pintu yang sudah terbuka
kembali ditutup oleh aku. Aku menagis sambil membekap mulutnya. Hatinya
merasakan perih, seperti di hujam oleh belati tajam. Bagaimana tidak?
Cinta tak lebih dari pedih, mereka sama. Sama-sama menyakitkan. Si aku
tidak akan membuka hatinya lagi sampai lukanya benar-benar tak berbekas,
sampai dia benar-benar pulih untuk merasakan kembali kasih yang tulus
dari seseorang yang tepat baginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar